THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

2009-03-10

Pengolahan minyak atsiri

TEKNOLOGI PENGOLAHAN OLEORESIN
Oleoresin

¨Oleoresin berasal dari kata oleo yang berarti minyak dan resin yang berarti gum (kamus besar bahasa Indonesia).

¨Oleoresin didefinisikan sebagai campuran minyak dan resin atau gum diperoleh hasil ekstraksi, pemekatan dan standarisasi minyak atsiri (minyak essential dan komponen non volatile dari rempah-rempah).

¨Oleoresin biasanya berbentuk cairan kental, pasta atau padat, yang memiliki aroma dan rasa sesuai dengan bahan yang diekstraksi.

¨Oleoresin berupa cairan kental yang kadangkala berwarna dan mempunyai sifat pelarutan yang berbeda pada pengolahan pangan.

¨Sifatnya berbeda dengan minyak esensial à mempunyai titik didih, nonvolatile dan termostabil.

¨Pemanfaatan oleoresin :

sebagai bahan baku flavor (penyedap) pada industry pengalengan daging, minuman segar, bahan baku obat, kosmetik, parfum, industry kembang gula dan roti. Ex: oleoresin dari lada, jahe dan cengkeh.

sebagai zat pewarna pangan, ex: oleoresin dari paprika dan tumerik

¨Penggunaan dalam pangan sebesar 1/5 – 1/20 dari total bumbu kering.

¨Minyak & resin dalam oleoresin dapat berfungsi sebagai pengikat minyak esensial secara alami à mencegah kehilangan flavor akibat komponen minyak esensial volatile selama pemanasan.

¨Jenis oleoresin di pasaran antara lain: oleoresin jahe, cabe puyang, cabe merah, laos dll. Pada skala penelitian berbagai oleoresin telah diteliti seperti: oleoresin temu putih, laos merah dll.



Keuntungan oleoresin sebagai penyedap:

¨Flavor yang dihasilkan lebih seragam, tergantung bahan dasar.

¨Bersifat lebih stabil, adanya komponen nonvolatile (termasuk zat antioksidan) dapat mencegah kehilangan aroma.

¨Penyimpanan lebih mudah, jumlahnya kecil.

¨Bebas kontaminasi mikroorganisme, oleoresin tidak dapat digunakan untuk pertumbuhan sel-sel mikroorganisme.

¨Mempunyai nilai flavor yang lebih tinggi dibandingkan dalam bentuk bumbu kering, karena dalam bentuk kering bumbu/herba masih mungkin kehilangan komponen flavor.



Ekstraksi

Ekstraksi merupakan salah satu cara pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu bahan.

Beberapa metode ekstraksi :

1.Penekanan atau pengempaan

Tekanan yg diberikan selama pengempaan akan mendorong cairan terpisah dan keluar dari sistem campuran padat – cair. Perbedaan tekanan dalam sel dan lingkungan akan mengakibatkan cairan terekstrak.

2. Pemanasan

Dilakukan untuk ekstraksi minyak dari bahan hewani (sistem campuran padat – cair). Pemanasan dapat menyebabkan protein dalam jaringan menggumpal sehingga jaringan akan mengkerut. Pengkerutan akan mengakibatkan minyak terperas keluar.

3. Menggunakan pelarut

Ekstraksi dengan pelarut berdasarkan pada sifat kelarutan komponen-komponen terhadap pelarut dalam suatu campuran. Ekstraksi dapat dilakukan untuk komponen cair dari sistem campuran cair – cair maupun cair – padat, dan komponen padat dari sistem campuran padat – padat maupun padat – cair.

Pemilihan jenis pelarut harus menjadi pertimbangan dan bersifat selektif. Pelarut harus mempunyai kemampuan melarutkan komponen yg akan dipisahkan dan mempunyai viskositas cukup rendah sehingga mudah disirkulasikan.

Oleoresin diperoleh dari ekstraksi bahan yang telah dihaluskan dengan menggunakan pelarut organik yang mudah menguap.

Beberapa pelarut yang dapat digunakan : etil alkohol, metil alkohol, isopropil alkohol, metilen atau etilen klorida, heksan dan aseton.

Ekstraksi oleoresin dapat dilakukan dengan cara:

1.Ekstraksi secara langsung

2.Ekstraksi secara tak langsung



Ekstraksi secara langsung

Kelebihan : pengerjaan dan peralatan yang digunakan lebih murah dan mudah.

Kekurangan : minyak atsiri dari bahan dapat terbawa oleh pelarut pada saat pemisahan.

à Perlu ketelitian pada saat pemisahan





Ekstraksi secara tak langsung

Kelebihan : menghasilkan oleoresin lebih optimal (efisien)

Kekurangan : proses pengerjaan lebih mahal dan rumit
Diposkan oleh teknologi pertanian.com di 19:42 0 komentar
Label: OLEORESIN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK ATSIRI
Sumber Pustaka

Guenther, Ernest, 1987. Tanamana Minyak Atsiri jilid 1 diterjemahkan oleh

S. Kataren Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)

Sudarmadji, Slamet, dkk, 1997, Prosedur Analisa untuk Makanan dan

Pertanian, Yogyakarta : Penerbit Liberty

Tony Luqman, 2000. Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri. Jakarta :

Penerbit Swadaya.

Pendahuluan

Minyak atsiri yang beredar dipasaran dunia sekitar 70 macam. Di Indonesia terdapat sekitar 40 spesies tanaman yang menghasilkan minyak atsiri.

Telah dikembangkan 12 macam dan baru diekspor 9 macam.

Minyak atsiri dapat dihasilkan dari berbagai macam bagian tanaman seperti ; Akar, batang, ranting dan daun bunga dan buah.

Jenis tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri sekitar

150-200 spesies tanaman yang termasuk dalam famili pinaceae,

labiateae, compoisitae, lauraceae, myrtaceae dan umbelliferaceae

Perkembangan Minyak Atsiri Dunia

Negara-negara berkembang pada umumnya berusaha memproduksi jenis minyak atsiri yang menjadi andalannya, seperti :

- Madagaskar : minyak cengkeh, ylang-ylang

- Cina : minyak sereh, lemon, nilam, akar wangi

- Tanzania : minyak cengkeh

- Srilanka : minyak pala, cengkeh, kayu manis, palmarosa

- India : minyak lada, cendana, eucalyptus, jahe

- Taiwan : minyak sereh wangi

- Haiti : minyak akar wangi

- Thailand : minyak lada

- Malaysia : minyak sereh wangi, nilam, lada

- Indonesia : minyak kenanga, akar wangi, nilam,

cendana, cengkeh, sereh wangi, pala

Perkembangan Industri Minyak Atsiri Indonesia

Industri pengolahan minyak atsiri di Indonesia telah mulai didirikan sejak zaman penjajahan namun sangat lambat karena pengolahannya masih dengan cara tradisional.

Hingga tahun 1993 jumlah jenis minyak atsiri Indonesia yang berhasil memasuki pasaran dunia hanya 14 jenis, sedangkan jumlah komoditas minyak atsiri yang diperdagangkan di pasar dunia terus meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai sekitar 70 jenis dan sekitar 40 jenis diantaranya dapat diproduksi di Indonesia.

Jenis tanaman minyak atsiri yang saat ini telah dan sedang dikembangkan sekaligus diprduksi minyaknya, antara lain : akar wangi, cendana, cengkeh, jahe, kamper, kayu manis, kayu putih, kemukus, kenanga, lada, nilam, pala, dan sereh wangi.

Jenis tanaman minyak atsiri lainnya yang mempunyai peluang untuk dikembangkan yaitu : adas, eucalyptus, tangkai bunga cengkeh, gandapura, kapulaga, lemon, jeruk, melati, palmarosa, dan peppermint.

Sentra produksi minyak atsiri di Indonesia antara lain :

-Nangroe Aceh Darussalam (minyak nilam, pala)

-Sumatra Utara (minyak nilam)

-Bengkulu (minyak jahe)

-Jawa Barat (minyak akar wangi, daun cengkeh, sereh wangi, jahe)

-Jawa Tengah (minyak daun cengkeh, minyak jahe, minyak kenanga)

-Jawa Timur (minyak daun cengkeh, minyak kenanga)

-Maluku (minyak pala, kayu putih)

-Nusa Tenggara Timur (minyak cendana)

Karakteristik Minyak Atsiri

Minyak atsiri atau minyak etheris atau volatile oil merupakan minyak yang mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Pada umumnya minyak jenis ini larut didalam pelarut-pelarut organic dan tidak dapat larut didala air.

Minyak atsiri secara umum terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O), kadang-kadang juga terdiri dari nitrogen (N) dan belerang (S). Minyak atsiri mengandung resin dan lilin dalam jumlah kecil yang merupakan komponen yang tidak menguap. Berdasarkan komposisi kimia dan unsur-unsurnya minyak atsiri deibagi dua, yaitu Hydrocarbon dan Oxygenated hydrocarbon.

Kegunaan Minyak Atsiri

1.Sebagai bahan pewangi dan penyedap.

2.Sebagai bahan antiseptic internal dan eksternal, bahan analgesic, haemolitic atau sebagai antizymatik, sebagai sedative, stimulats untuk obat sakit perut, dan sebagai obat cacing.

3.Sebagai penyedap yang mepunyao bau yang menyenangkan dan juga membantu pencernaan dengan merangsang sistem saraf sekresi.

4.Sebagai penetralisir bau yang tidak enak dari bahan, seperti bau busuk dari kulit sintetis.

Metode Pengambilan Minyak Atsiri

Metode pengambilan minyak atsiri dapat dilakukan melalui 3 metode, yaitu :

1. Metode Penyulingan.

2. Metode Ekstraksi Dengan Pelarut.

3. Metode Pengempaan.

1. Metode Penyulingan

Dalam industri minyak atsiri dikenal 3 macam metode penyulingan, yaitu :

1. Penyulingan dengan air (water destilation).

2. Penyulingan dengan air dan uap (water and

steam destilation).

3. Penyulingan dengan uap langsung ( steam

destilation)

Peralatan Penyulingan

Alat-alat yang diperlukan dalam penyulingan tergantung pada banyaknya bahan dan metode penyulingan yang dilakukan. Ada tiga bagian alat yang merupakan peralatan dasar, yaitu : ketel suling (retor), pendingin (kondensor), dan penampung hasil kondensasi (receiver), sedangkan untuk penyulingan uap diperlukan bagian tambahan yaitu ketel uap.

1.Ketel Suling (retor), berfungsi sebagai wadah air dan atau uap untuk mengadakan kontak dengan bahan serta untuk menguapkan minyak atsiri.

2.Pendingin (kondensor), berfungsi untuk mengubah seluruh uap air dan uap minyak menjadi fase cair. Kondensor terdiri dari 4 tipe, yaitu : kondensor kisi, kondensor pipa lurus, kondensor berpilin, kondensor tubular.

3.Penampung hasil kondensasi (receiver) yang berupa alat pemisah minyak (decanter) yang berfungsi untuk memisahkan minyak dari air suling (condesed water), dimana air suling tersebut akan terpisah secara otomatis dari minyak atsiri.

4. Ketel uap berfungsi sebagai sumber penghasil uap.

Kelemahan – kelemahan Metode Penyulingan

1.Penyulingan dengan uap air atau air mendidih yang relatif lama cenderung merusak komponen minyak karena proses hidrolisasi, polimerisasi, dan resinifikasi.

2.Komponen minyak yang bertitik didih tinggi, khususnya yang larut dalam air tidak dapat diangkut oleh uap air sehingga rendemen minyak yang dihasilkan lebih rendah.

3.Komponen tertentu dapat terurai di dalam air suling dan tidak dapat diperoleh kembali.

Peralatan Penyulingan Minyak Atsiri



2. Metode Ekstraksi Dengan Pelarut

Cara kerja ekstraksi dengan pelarut yaitu dengan memasukkan bahan ke dalam ketel ektraktor khusus dan kemudian ekstraksi berlangsung secara sistematik pada suhu kamar dengan menggunakan petroleum eter sebagai pelarut yang akan berpenetrasi ke dalam bahan dan melarutkan minyak serta beberapa jenis lilin serta pewarna. Larutan tersebut kemudian di pompa ke dalam evaporator dan minyak dipekatkan pada suhu rendah dalam keadaan vakum sehingga diperoleh minyak yang pekat.

Minyak hasil ekstraksi dengan pelarut mempunyai keunggulan, yaitu mempunyai bau yang mirip bau wangi ilmiah.

Pelarut yang ideal harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Dapat melarutkan semua jenis zat wangi dengan cepat dan sempurna tetapi sedikit melarutkan bahan seperti lilin, pigmen, dan senyawa albumin (selektif).

2. Mempunai titik didih yang cukup rendah supaya pelarut mudah diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi.

3. Pelarut tidak boleh larut dalam air.

4. Bersifat inert, sehingga tidak bereaksi dengan komponen minyak.

5. Mempunyai titik didih yang seragam, dan jika diuapkan tidak akan tertinggal dalam minyak.

6. Harga pelarut harus serendah mungkin, dan tidak mudah terbakar.

3. Metode Pengempaan

Metode ini biasanya digunakan untuk mendapatkan minyak jeruk seperti minyak lemon dan minyak orange.

Metode pengempaan biasanya dilakukan dengan alat pengempaan (lumpang dan alu).

Pengelahan Minyak Atsiri

Proses pengolahan minyak atsiri dengan metode penyulingan dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut :

1. Tahapan Persiapan Bahan

Tahapan persiapan bahan meliputi perajangan / pengecilan ukuran dengan ukuran tergantung pada jenis bahan, kecuali untuk bunga, daun atau bahan yang berukuran tipis. Perajangan dimaksud membuka kelenjar minyak selebar mungkin sehingga rendemen minyak lebih banyak dan waktu penyulingan lebih singkat.

2. Tahap Proses Penyulingan

Adapun tahap penyulingan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a.Bahan tanaman sumber minyak atsiri dimasukkan dalam ketel suling sesuai dengan kapasitas suling. Pengisian bahan diusahkan jangan terlalu padat karena dapat mengurangi efesiensi jumlah minyak yang tersuling, dan untuk penyulingan air bahan harus terendam.

b.Bahan yang ada dalam ketel suling selanjutnya akan dipanasi dengan uap panas yang basah serta memenasi sel atau kantung kelenjar yang berisi minyak.

c.Uap yang telah memasuki seluruh bahan akan keluar melalui leher ketel suling menuju kondensor atau pendingin.

d.Selanjutnya di dalam kondensor, uap yang terdiri dari air dan minyak akan diembunkan menjadi fase cair/destilat.

e.Destilat akan tertampung dalam wadah pemisah air dan minyak. Karena ada perbedaan berat jenis maka minyak dan air akan terpisah.

f.Proses penyulingan selesai apabila destilat atau hasil sulingan yang ditampung tidak mengandung minyak lagi. Lamanya proses penyulingan tergantung bahan tanaman yang disuling.

Pengujian Minyak Atsiri

Pengujian Sifat Fisika

A.Bobot Jenis

-Nilai bobt jenis minyak atsiri berkisar antara 0,696-1,188 pada suhu 15oC dan pada umunya nilai tesebut lebih kecil dari 1.000 untuk tiap jenis minyak

-Nilai bobot jenis (BJ) minyak atsiri pada suhu 15oC / 15oC didefinisikan sebagai perbandingan antara berat minyak pada suhu 15oC dengan berat air pada volume air yang sama dengan volume minyak pada suhu 15oC.

-Untuk penetapan nilai bobot jenis, ketelitian angka ditentukan sampai 3 desimal, sehingga alat hydrometer jarang digunakan. Neraca Mohrwestphal dapat juga digunakan, tetapi membutuhkan sejumlah besar contoh minyak. Piknometer dapat digunakan untuk menetapkan nilai bobot jenis secara praktis.

-Untuk pekerjaan rutin nilai bobot jenis minyak dapat ditentukan pada suhu kamar, kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu 15oC dengan cara mengurangi nilai bobot jenis tersebut dengan faktor koreksi pada suhu 15oC/ 15oC.

-Dalam penyidikan oleh Bosart, nilai koreksi berkisar antara 0,00070 sampai 0,00099 per 1oC berlaku untuk 42 jenis minyak atsiri yang diuji.

-Menurut “The United States Pharmacopoeia” dan “The National Formulary” sebagian besar nilai bobot jenis minyak atsiri dinyatakan dalam 25oC/ 25oC, sedangkan menurut “The British Pharmacopoiea” penentuannya dilakukan pada 15,5oC/ 15,5oC.

-Bobot jenis dapat dihitung dengan rumus :



B. Putaran Optik

-Sebagian besar minyak atsiri jika ditempatkan dalam sinar atau cahaya yang dipolarisasikan mempunyai sifat memutar bidang polarisasi ke arah kanan (dektrotatory) atau Kekiri (laevorotatory).

-Sudut rotasi tergantung dari sifat cairan, panjang tabung yang dilalui sinar, panjang gelombang sinar yang digunakan dan suhu.

-Derajat rotasi dan arahnya penting untuk menentukan criteria kemurnian arah perputaran bidang polarisasi biasanya menggunakan tanda (+) untuk menunjukkan dextrorotation dan tanda (-) untuk laevorotation.

-Pembacaan skala untuk cairan optis aktif berbanding lurus dengan kolom tranmisi cairan, maka digunakan tabung standar yang panjangnya 100 mm. jika tabung lebih panjang atau lebih pendek dari 100 mm maka perhitungan rotasi dikalibrasikan dengan nilai rotasi yang menggunakan tabung 100 mm.

Nilai putaran optik dari minyak atsiri pada berbagai suhu biasanya tidak dihitung dan biasanya pengukuran rotasi optik dilakukan pada suhu kamar. Biasanya tidak dibuat koeksi putaran optil pada berbagai tingkat suhu kecuali pada minay sitrus yang mengandung terpen aktif dalam jumlah besar.

C. Indek Bias

-Jika cahaya melewati media kurang padat ke media lebih pada, maka sinar akan membelok atau membias dari garis normal, jika e adalah sudut sinar bias dan I sudut datang maka menurut hukum pembiasan;



Dimana n adalah indeks bias media kurang padat dan N indeks bias media lebih padat

-Refraktometer adalah alat yang tepat dan cepat untuk menentukan indeks bais. Dari beberapa tipe refraktometer yang dianggap paling baik adalah refraktormeter Pulfrich dan Abbe dengan kisaran 1,3-1,7.

-Dalam menentukan indeks bias,minyak harus dijatuhkan dari panas dan cuaca lembab sebab uadara dapat berkondensasi pada permukaan prisma yang dingin.

-Semua Pengukuran dilakukan pada suhu 20oC dan tidak diperkenankan menggunakan factor koreksi dibawah suhu 20oC.

-Pengukuran indeks bias di atas atau dibawah suhu 20oC harus dilakukan koreksi. Jika indeks bias suhu diatas 20oC maka nilai harus ditambah dengan faktor koreksi dan sebaliknya.

D. Kelarutan

1.Kelarutan Dalam Alkohol

Kelarutan minyak tergantung pada kecepatan daya larut dan kualitas minyak. Kelarutan dapat mudah diketahui dengan menggunakan alkohol pada berbagai tingkat konsentrasi.

Kelarutan Dalam Media Non-Alcohol

Pada minyak yang kaya akan komponern oksigeneted seringkali mengadung air terlarut. Hal ini terutama terjadi pada minyak yang banyak mengandung fenolat misalnya : Minyak Bay

E. Kenampakan dan Warna

Warna dan kenmpakan minyak dilakukan secara organoleptik

F. Bilangan Asam

Pengujian terhadap bilangan asam suatu minyak atsiri sebagai berikut :

a.Menimbang 2,5 gram minyak atsiri dan labu Erlenmeyer 250 ml.

b.Menambahkan 25 ml ethanol 95% dan 3 tetes indicator PP (phenophtalein)

c.Mentitrasi dengan NaOH 0,1 N hingga tercapai warna merah muda dan mencatat ml NaOh yang digunakan

d.Apabila dalam penentuan ini diperlukan NaOH 0,1 lebih dari 10 ml, maka analisis harus diulangi lagi tetapi dengan menggunakan sampel 1 gr minyak yang dititrasi dengan NaOH 0,5 N.

e.Bilangan asam suatu minyak didefenisikan sebagai jumlah milligram KOH/NaOH yang diperlukan untuk menetralisir asam bebas dalam 1gr minyak atsiri dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut





G. Bilangan Ester

a.Menimbang 1,5 gr sampel minyak dalam Erlenmeyer 250 ml

b.Menambahkan 5 ml ethanol 95% dan 3 tetes indicator PP

c.Menetralkan asam bebas yang terdapat dalam larutan tersebut dengan menggunkan NaOH 0,1 N hingga terbentuk warna merah

d.Menambahkan beberapa tetas lagi indicator PP dan titrasi kelebihan NaOH 0,5 N dengan menggunkan HCL 0,5 N hingga kembali semula

e.Melakukan cara yang sama untuk memperoleh titrasi blanko

f.Bilangan ester didefenisikan sebagai jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan ester yang terdapat dalam 1 gram minyak dan dihitung dengan rumus :



Bilangan Penyabunan

Bilangan penyabunan dapat ditentukan dengan bilangan asam dan bilangan ester

2009-01-14

INFO: Selamatkan Otak kita

Ketika kita mencoba untuk menelpon sseorang lewat HP/ Telp, sebaiknya jangan dekatkan ke telinga kita sampai lawan bicara kita mengangkat panggilan HP/telp kita. Karena secara langsung setelah kita menelpon (call), HP kita akan langsung memakai power signal yg terkuat, yg mana 2 watts = 33 dbi. Harap berhati-hati....^o^.....(Selamatkan otak anda). Sebaiknya gunakan telinga kiri ketika menggunakan HP (mobile) karena jika anda memakai telinga kanan, akan berefek langsung terhadap otak. Ini adalah fakta dari Tim medis. Tolong sebarkan pesan ini ke orang-orang yg anda sayangi.......

INFO: Child amazing

Doktor Sayid Muhammad Husein Thabathaba

Anak termuda yang hafal seluruh Al Quran, penerjemah Al Quran termuda dan pelajar Hauzah Ilmiah Qom yang paling belia. Anak pertama yang mampu menyampaikan semua keinginan dan percakapannya sehari-hari dengan menggunakan ayat-ayat suci Al Quran. Anak pertama yang berhasil menghafal seluruh Al Quran dengan metode isyarat. Anak pertama yang bisa dengan mudah menghubungkan satu ayat dengan lainnya dan menafsirkan ayat Al Quran dengan cara itu. Anak pertama yang dapat menjawab semua pertanyaan dengan menggunakan ayat-ayat suci Al Quran. Anak pertama dari negeri Iran yang berhasil memperoleh titel Doktor kehormatan dari salah satu universitas Inggris di usianya yang ketujuh tahun.

Pertemuan dan Pengujian

Suasana dalam ruangan itu mendadak hening dan para syaikh, hafidz, mufassir & jamaah lainnya menahan pembicaraan. Perhatian mereka tertuju pada sosok bocah yang sedang duduk bersila dengan tenang dihadapan mereka tatapan matanya yang bulat & jernih menyapu ratusan hadirin yg berjubel dan wajahnya yang polos tampak berseri dan memancarkan kharisma yang kuat dan senyumnya tipis membuat gemas siapapun yang memandang.
Ya bocah itu bukan bocah biasa sejak beberapa bulan terakhir menjadi buah bibir kaum muslimin Iran

Dalam usianya yang masih balita (5 thn) ia sudah hafal Al Quran beserta maknanya. Bahkan dalam kesehariannya ia berbicara dengan bahasa Al Quran.
Namanya Muhammad Husein bin Thoba Thoba. Di depan namanya ada kata Sayyid.itu artinya ia termasuk salah satu Zurriyat Rasululloh danorang2 menjuluki The Amazing Child : Si Bocah Ajaib

Duduk di sampingnya adalah sang Ayah Sayyid Thoba Thoba sedang berbicara. Seperti saudara2 ketahuilah anak saya telah hafal Al Quran di usia balita lengkap dengan terjemahannya. Kami mengajarkan Al Quran sejak ia berumur 2 tahun 4 bulan sebagian kami sendiri yang mengajarkannya dan sebagian yang lain ..dia menguasai sendiri .. misalnya berbicara dengan bahasa Al Quran. Alhamdulillah dia bisa dengan sendirinya ..
Ia selalu berbicara dgn bahasa Al Quran baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Jika dibacakan sebuah kalimat dari Al Quran ia mampu menjelaskan bahwa kalimat itu ada dalam surah ini ayat sekian juz sekian dan berada di halaman sekian ..
Ia juga hafal tulisan yang berada diawal halaman dan 5 halaman berikutnya. Bahkan ia hafal kalimat atau ayat2 yang serupa secara lafadz dan maknanya. Allahu Akbar.
Sekarang … saudara dapat bertanya langsung kepadanya tentang suatu ayat dan tanyakan itu surah apa ayat berapa dan di juz berapa. Atau bacakan kepadanya suatu terjemahan ayat lalu minta kepadanya untuk menyebutkan ayatnya atau menanyakan suatu tema dalam Al Quran. Insya Alloh ia dapat menjelaskannya.
Seorang jamaah langsung mengangkat tangannya tanpa dipersilahkan lebih lanjut ia bertanya dengan membaca sebuah ayat lantas sang ayah membacakan kembali ayat tersebut kepada Husein, … Wa atainahul hukma shabiyya … ayat ini di surat apa? tanya sang ayah, dengan spontan Husein menjawab: Surah Maryam, Juz berapa? Juz ke 16, terletak dihalaman berapa dalam surah Maryam? Dihalaman pertama. Apa arti ayat tsb? Dan kami telah anugerahkan hukum kepadanya ketika masih dalam gendongan.
Ahsantum! Bagus ! kata sang ayah. Sekarang bacalah beberapa ayat, setelahnya perintah sang ayah. Maka si bocah meneruskannya hingga 3 surah selanjutnya .. untaian firman Allah itu mengalir lancar dari bibirnya, suaranya jernih, lafadznya fasih, hadirin menahan nafasnya.
Sang ayah kembali bertanya: Dalam Al Quran terdapat ayat yang menyebutkan bahwa Nabi Isa yg masih bayi berdialog dengan umat seperti orang dewasa. Nah ayat ini ada di surah apa? Di surah Ali Imron Juz ke 3. Sebutkan ayatnya kata sang ayah, Sayyid Husein membacanya dgn lancar dilanjutkan dengan artinya.
Lalu Sayyid Thoba Thoba kembali memuji putranya: Bagus, semoga Alloh memberkatimu.
Sementara itu seorang guru membacakan surah Al Quran yang kemudian dibacakan kembali oleh sang ayah … Wakhfidh lahuma janahadz dzulli … ayat itu ada di surah apa? tanya sang ayah. Tanpa berfikir panjang Sayyid Husein menjawab Al Isro’, Juz berapa? Ke 15, Dihalaman berapa? Ke 3. Sekarang ucapkan artinya … Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dgn penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil (Al Isro:24).
Lanjutkan ayat-ayat berikutnya pinta sang ayah lagi. Lagi-lagi dengan suaranya yang jernih, ia membacakan surah Al Isro hingga 2 ayat berikutnya. Hadirin mulai tidak tenang mereka terus menerus mengucapkan lafadz takjub … Masya Allooooh …
Pertanyaan tak berhenti sampai disitu, hadirin semakin penasaran seseorang yg tampaknya sengaja datang dari jauh sengaja datang hanya untuk melihat keajaiban itu. Ia bertanya berdasarkan ayat Al Quran yg ia buka secara acak.
Wahai Sayyid, surah apakah yg saya bacakan ini. Tsumma qila lahum aina ma kuntum tusyrikun? Az Zumar kata sayyid Husein sambil tersenyum, Juz berapa? Ke 24, Di halaman berapa dalam Az Zumar? 8. Apa arti kata Zumaro? Berbondong-Bondong. Bacalah kembali ayat tadi & lanjutkan dgn ayat berikutnya. Dengan lancar Sayyid Husein membaca ayat tersebut dan semua orang terpana.
Sosok bocah ini seakan bersinar menerangi hati kaum muslimin yg hadir, ia memancarkan kharisma dan kewibawaan yang membuat orang lain mencintai dia.
Diantara hadirin ada yg menitikkan air mata karena haru ada pula yang sibuk membolak balik Al Quran untuk mencocokkan apa yg diucapkan si bocah.
Kembali seorang jamaah yg ahli computer bertanya: Di dalam Al Quran terdapat angka 3, 4, 5 dan 6, nah surat apa dan ayat berapa itu? Seperti komputer canggih tanpa berfikir lagi Sayyid Husein menjawab yang artinya: Nanti (ada orang yg akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah 3 orang , yang ke 4 adalah anjingnya dan mengatakan (jumlah mereka) adalah 5 orang, yang ke 6 adalah anjingnya. (Al Kahfi : 22).
Mendengar jawaban Sayyid Husein …..hadirin serentak melafadzkan: Masya Alloh … Lahawla wala kuwata illa billah …
Betapa tidak, seorang pakar komputer sekalipun perlu beberapa waktu untuk menemukan ayat tersebut paling tidak beberapa menit tapi Sayyid Husein dapat langsung menjawabnya.
Jamaah yang tadi seakan tidak puas. Ia kembali bertanya: Apakah ada ayat lain yg menyebutkan angka selain 3, 4, 5, 6? Setelah beberapa detik Sayyid Husein menjawab: Dengan 5000 malaikat yg memakai tanda, itu surah Ali Imron ayat 125. Adakah angka yg lebih dari itu? seperti 100.000 bahkan diatasnya? Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih, itu surah As Shoffat: 147… Masya Alloh … teriak jamaah berbarengan.
Di sela-sela dialog tsb Sayyid Thoba Thoba bercerita bagaimana Al Quran sangat mewarnai tingkah polah putranya tsb. Seseorang pernah bercerita kepada kami bahwa dirinya memohon doa darinya dan dijawabnya dgn membaca ayat: Saufa Astagfiru Lakum Robbi, kemudian orang itu menyinggung masalah taufiq dan dijawabnya : Wa ma taufiqi illa billah alaihi tawakaltu wa ilaihi unibu. Kemudian beberapa minggu lalu ..Al Haj Ali seorang hafidz datang bertamu ke rumah kami untuk bertemu dan menguji kemampuannya. Diakhir pertemuan itu .. beliau mengajaknya untuk menghadiri sebuah acara, beliau bertanya: Apakah kamu mau menghadirinya? ia menjawab: Kalau ayahku mengizinkan aku akan datang.
Ulama itu kembali berkata: Aku akan membelikan kamu baju bagus supaya kamu kenakan, apakah kamu senang dengannya? Anak saya menjawab: … Walibasut Taqwa Dzalika Khair (Pakaian Taqwa adalah yg Terbaik), mendengar ayahnya menceritakan hal ini Sayyid Husein tersipu malu.

INFO:profesor teRmuda

Alia Sabur masih muda, masih 19 tahun. Namun namanya menghentak kalangan akademisi setelah dinobatkan sebagai profesor termuda oleh Guinness World Record.Dia sekarang menjadi profesor di Konkuk University Korea Selatan. Lahir pada 22 Februari 1989, Alia menjalani masa studinya dengan waktu amat singkat. Dari kelas IV SD, gadis ini langsung melompat ke universitas, dan lulus BA dengan predikat sum cum laude dari Universitas Stony Brook di New York ketika usianya baru 14 tahun.

Ia melanjutkan pendidikan di Universitas Drexel. Di universitas itu dia mendapatkan gelar master of science dan PhD. Tiga hari menjelang ulang tahun ke-19 Februari lalu, dia resmi menjadi dosen di Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan. Buku Rekor Dunia Guinness menobatkannya sebagai guru besar termuda dalam sejarah. Dia menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat oleh Colin MacLaurin, mahasiswa Isaac Newton, pada tahun 1717.

Masa depan cemerlang terbentang luas di hadapan remaja Northport, New York itu. Tapi dia memilih mengajar. “Saya sangat senang mengajar. Karena di bidang itulah kita bisa membuat perbedaan. Dengan mengajar, kita tidak cuma menunjukkan yang bisa kita lakukan, tapi juga memampukan orang lain untuk membuat perbedaan,” katanya

Alia tidak cuma cemerlang di bidang akademis. Ia sudah tampil memainkan klarinet bersama Rockland Symphony Orchestra pada usia 11. Di bidang musik ini ia sudah mendapat berbagai penghargaan. Seni bela diri juga dikuasainya dengan menyandang sabuk hitam Tae Kwon Do.

2009-01-13

abstrak skripsiku

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang uji mikrobiologis dan analisa protein pada sarden kaleng. Sampel yang digunakan sebanyak dua kaleng dengan kode A dan B dengan pemeriksaan tiga kali pengulangan. Dari hasil penelitian terdapat angka lempeng total berkisar antara <30-6340 koloni/ml, semua sampel tercemar oleh Coliform dengan nilai MPN 2 - 8,8/100 ml. E. coli dan C. perfringens tidak ditemukan pada sampel A maupun sampel B.
Kadar protein yang di analisa dari sampel dengan menggunakan metoda tabung Kjeldahl didapat hasil sampel kode A 21.34 % dan kode B 20.02%. Kadar ini memenuhi kadar protein pada ikan sarden yang telah ditentukan Departemen Kesehatan yaitu 21.1%.










ABSTRACT

It has been conducted a research about the microbiology experiment and protein analysis to canned sardine. Sample which used is 2 cans sample with A and B code with three times experiment repeating. From the research result, it is obtained total plate amount about between < 30-6340 koloni/ml, all of the samples is infected by Coliform with MPN score 2-8,8/100 ml. E. Coli and C. perfringens isn't found both in A sample and B sample.
Protein content which is analized from the sample by using Kjeldhal tube method, gained sample result A code is 21.34% and B code is 20.02%. these contents fulfill the protein content in sardine which was determined by Healthy Department that is 21.1%.

lamaran pekerjaan secara indirect

Jl. Pisang No 23
Marpoyan Damai
Pekanbaru-Riau
December 15th, 2008

To : PBF Kimia Farma Indonesia
Subject : Aplication letter

Dear Sir or Madam

I am interested in your company. I would like to apply for a post as a Farmacys. Maybe now or someday your company needs a Farmacys.

I graduated from S-1 Farmacys STIFAR Pekanbaru. I am 24 years old, good health and unmarried. I am always ready to learn and face the challenges and develop my career in your company.

For you considerention, I enclose a copy of my identity card, curriculum vitae, certivicate and others requirements.

I am very grateful if I could be accepted to attend an interview.

I look forward to hearing from you.



Yours truly,



RIEFKI DWI PUTRA, S.Farm

CV (curiculum vitae)

CURRICULUM VITAE

1.IDENTITY
Name : Riefki Dwi Putra, S.Farm
Place and Date of Birth : Ujungbatu, November 30th, 1984 Sex : Male
Marital Status : Single
Contact Address : Jl. Pisang No 23, Marpoyan Damai Pekanbaru

2.FORMAL EDUCATION
1993 – 1994 : Kinder gardeen
1994 – 1999 : Elementary school
1999 – 2001 : Junior high school
2001 – 2003 : Senior high school
2003 – 2008 : S-1 Farmacy STIFAR Pekanbaru Riau

3.INFORMAL EDUCATION
: Have taken English Course

4.LANGUAGE ABILITY
: Able to use English both speaking and writing

5.WORK EXPERIENCES
2003 :On the job training at Kimia farma Apotek Pekanbaru
2007 :On the job at Bunda Apotek Pekanbaru

pembuka proposal

Proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Melaksanakan penelitian pada program studi S1 Farmasi
Sekolah Tinggi Farmasi Riau
Pekanbaru



Akan diseminarkan tanggal : ……..………………….














Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II




Dra. Rustini, M. Si, Apt EMA SUSANTI, S. Si, Apt

surat undangan seminar

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU (STIFAR)
Jl. Kamboja Simp. Baru Panam telp. (0761)-7077575 Pekanbaru

No. : .S1.30.STIFAR.II.2008
Lamp :-
Hal :Undangan Seminar Hasil

Kepada Yth.
Ibu........................
di
Tempat

Dengan hormat,
Sehubungan pelaksanaan penelitian mahasiswa Prodi S1 Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, dengan ini kami mengundang bapak / Ibu sebagai :
1. Dosen Pembimbing I
2. Dosen Pembimbing II
3. Dosen Pembahas I
4. Dosen Pembahas II
5. Dosen Pembahas III
Pada seminar hasil mahasiswa tersebut di bawah ini :
Nama :
Nim :
Hari / Tanggal :
Jam :
Tempat :


Pekanbaru, 3 oktober 2007
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau
Ketua


Dr. Hilwan Yuda Teruna, M.Si,Apt.

surat pengantar penelitian

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
Jl. Kamboja, Simpang Baru-Panam Pekanbaru Telp (0761) 7077575 Fax (0761) 7865039



Nomor : 12.S1.STIFAR.I.2008
Lamp : -
Hal : Surat Izin Penelitian




Kepada Yth,
Kepala Laboratorium Kesehatan
Propinsi Riau
Di
Pekanbaru


Dengan Hormat,

Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian mahasiswa Program Studi S1 Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau dibawah ini:

Nama : Riefki Dwi Putra
NIM : 0301042
Judul Penelitian : Uji Mikrobiologis dan Analisa Protein Pada Sarden Kaleng

Kami mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk memberi izin yang bersangkutan melaksanaan penelitiannya di laboratarium yang Bapak/ Ibu pimpin. Penelitian ini akan dimulai pada bulan Januari 2008.

Demikianlah surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Bapak/ Ibu kami ucapakan terima kasih.


Pekanbaru, 07 Januari 2008

Ketua,






Dr. Hilwan Yuda Teruna, M.Si, Apt